Dunia sepak bola semakin terkoneksi dengan teknologi canggih! FIFA kini mendapatkan akses penuh ke TRACAB Technologies, sebuah sistem pelacakan data tingkat tinggi yang dirancang untuk merekam setiap pergerakan pemain di berbagai liga top dunia, termasuk Bundesliga, La Liga, dan kompetisi lainnya.
Tak hanya FIFA, EA Sports juga mendapat manfaat besar dari teknologi ini. Dengan memanfaatkan TRACAB Technologies, mereka dapat mengembangkan aset animasi gerakan pemain yang lebih realistis untuk EA Sports FC 25—dan tentu saja, seri game berikutnya.
TRACAB Technologies menawarkan pelacakan data secara real-time, memungkinkan analisis pergerakan pemain dengan kecepatan 60Hz per detik. Teknologi ini mampu merekam hingga 600 juta titik data dalam satu pertandingan, mencatat 65 jenis data unik per pemain dan wasit, serta melacak 21 titik sendi di tubuh setiap pemain.
Teknologi ini bukanlah hal baru bagi EA Sports. Sejak awal perpisahan mereka dengan FIFA, EA sudah mulai mengembangkan sistem pelacakan data yang lebih canggih. Hasilnya dapat terlihat sejak era FIFA 21, dengan peningkatan yang terus berlanjut hingga EA Sports FC 25. Namun, dengan kehadiran TRACAB Technologies, EA Sports FC 26 diperkirakan akan menghadirkan gameplay yang jauh lebih mulus dan realistis berkat peningkatan jumlah aset animasi gerakan pemain.
Menurut Cam Weber, CEO EA Sports, penggunaan data nyata dari dunia sepak bola akan semakin memperkaya pengalaman bermain game mereka:
“Data adalah kunci dalam revolusi olahraga modern. Seiring dengan upaya EA Sports dalam menciptakan pengalaman olahraga interaktif yang semakin realistis, TRACAB Technologies akan menjadi bagian penting dalam portofolio kami.”
Weber juga menegaskan bahwa dengan kombinasi teknologi TRACAB dan mesin grafis EA, inovasi dalam simulasi sepak bola digital akan berkembang lebih pesat:
“Kami ingin terus membawa game sepak bola ke level yang lebih tinggi. Dengan teknologi TRACAB yang mampu menyediakan data secara real-time, kami yakin fitur inovatif akan semakin berkembang di EA Sports FC mendatang.”
Dengan akses penuh ke data yang akurat dan mendetail, masa depan game sepak bola EA Sports diperkirakan akan semakin mendekati kenyataan. Pergerakan pemain akan lebih halus, interaksi dalam game semakin responsif, dan pengalaman bermain terasa lebih imersif.
Jadi, siapkah kamu merasakan revolusi sepak bola digital di EA Sports FC 26?
Bagi para penggemar game development, kabar gembira datang dari Gotcha Gotcha Games! Setelah sukses dengan RPG Maker, kini mereka menghadirkan Action Game Maker, sebuah developer toolkit yang memungkinkan siapa saja menciptakan game bergenre action dengan mudah. Software inovatif ini dijadwalkan rilis pada 16 Juni 2025 dan siap menjadi alat utama bagi kreator game independen maupun profesional.
Action Game Maker dirancang menggunakan arsitektur Godot Engine, sebuah game engine open-source yang populer di kalangan pengembang. Dengan platform ini, pengguna dapat membuat game berkualitas tinggi tanpa perlu menguasai pemrograman tingkat lanjut.
Software ini menjadi solusi ideal bagi kreator yang ingin mewujudkan game impian mereka, di mana imajinasi menjadi satu-satunya batasan. Pengguna dapat merancang berbagai konsep permainan tanpa harus menghadapi hambatan teknis yang rumit.
Tidak hanya terbatas pada satu jenis game, Action Game Maker memungkinkan pengguna menciptakan berbagai genre action, termasuk:
✅ Platformer klasik ala Super Mario Bros.
✅ Metroidvania, perpaduan eksplorasi dan aksi seperti Hollow Knight
✅ Shooter game, baik dalam format top-down maupun side-scrolling
✅ Game horror dengan atmosfer mencekam
✅ Game petualangan dan puzzle, hingga konsep unik lainnya
Cukup dengan menyesuaikan ide dan konsep, Action Game Maker memberikan fleksibilitas tinggi dalam merancang pengalaman bermain yang menarik.
Bagi yang tidak memiliki keterampilan desain grafis, tidak perlu khawatir! Action Game Maker menyediakan berbagai aset dan tekstur siap pakai, sehingga pengguna bisa langsung memulai tanpa perlu membuat grafik sendiri. Namun, bagi kreator yang ingin menggunakan aset orisinal, software ini mendukung penggunaan gambar berbasis pixel 2D yang dapat diunggah langsung ke dalam proyek game.
Selain itu, Action Game Maker menawarkan kemudahan untuk menerbitkan game ke berbagai platform, mulai dari PC, konsol, hingga perangkat mobile, menjadikannya alat yang sangat fleksibel bagi pengembang.
Dengan berbagai fitur unggulan yang ditawarkan, Action Game Maker menjadi pilihan menarik bagi siapa saja yang ingin terjun ke dunia pengembangan game action.
Jadi, game seperti apa yang ingin kamu buat dengan Action Game Maker?
Zilong adalah salah satu hero klasik di Mobile Legends yang tetap menjadi favorit banyak pemain hingga saat ini. Dengan peran ganda sebagai Fighter dan Assassin, Zilong dikenal karena kecepatannya dalam menyerang serta kemampuannya untuk melakukan split push.
Hero ini kerap kali menjadi ancaman serius bagi lawan, terutama ketika tim musuh terlalu fokus pada pertempuran tim (team fight). Berkat kecepatan serangannya yang luar biasa, Zilong mampu menghancurkan turret dalam hitungan detik dan menyapu habis minion maupun jungle creep dengan sangat efisien.
Untuk memaksimalkan potensi hero ini, pemilihan item build yang tepat sangatlah penting. Dengan kombinasi build yang sesuai, Zilong dapat menjadi petarung yang sulit dihentikan dan lebih mematikan di medan pertempuran. Berikut rekomendasi item terbaik agar Zilong semakin tak terbendung.
Dengan kombinasi item build ini, Zilong akan menjadi salah satu hero paling mematikan di Mobile Legends. Kecepatan serangan yang tinggi, lifesteal besar, serta peluang critical damage yang lebih tinggi membuatnya mampu menghabisi lawan dalam waktu singkat.
Jika kamu adalah pemain yang suka bermain agresif dan mengandalkan kecepatan serangan, build ini akan membuat Zilong semakin berbahaya di medan pertempuran. Saatnya mendominasi Land of Dawn dan menaklukkan lawan dengan Zilong yang tak terbendung!
Virtua Fighter adalah salah satu franchise game fighting legendaris yang memiliki basis penggemar setia. Setelah bertahun-tahun sejak perilisan versi originalnya pada 2006, SEGA akhirnya menghadirkan Virtua Fighter 5 R.E.V.O. untuk platform PC. Dengan berbagai pembaruan, apakah game ini berhasil memberikan pengalaman baru yang lebih menarik? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini!
Sebagai game fighting, Virtua Fighter 5 R.E.V.O. tetap mempertahankan inti gameplay teknikal yang menjadi ciri khasnya. Dengan mekanisme pertarungan berbasis strategi dan eksekusi yang presisi, game ini menghadirkan pengalaman bertarung yang menantang bagi pemain baru maupun veteran.
Dalam edisi ini, terdapat 19 karakter yang bisa dimainkan, baik dalam mode offline maupun online. Selain itu, ada satu karakter boss eksklusif yang hanya bisa ditemui di mode offline. Semua karakter dari seri sebelumnya kembali hadir, memberikan variasi gaya bertarung yang unik.
Sistem pertarungan dalam game ini menggunakan tiga tombol utama: Punch, Kick, dan Guard. Walaupun terlihat sederhana, menguasai permainan ini bukan perkara mudah. Waktu reaksi yang cepat dan kombinasi tombol yang presisi menjadi kunci utama dalam memenangkan pertarungan.
SEGA menghadirkan berbagai mode untuk memperkaya pengalaman bermain:
Salah satu perubahan paling mencolok di Virtua Fighter 5 R.E.V.O. adalah peningkatan visual yang signifikan. SEGA AM2 dan Ryu Ga Gotoku Studio, tim di balik seri Yakuza, telah melakukan perombakan besar pada tampilan game ini. Karakter kini terlihat lebih halus, pencahayaan lebih realistis, dan efek pertarungan lebih dinamis.
Musik dan efek suara dalam game ini tetap mempertahankan ciri khas Virtua Fighter. Versi remastered dari soundtrack klasik memberikan nuansa nostalgia bagi penggemar lama. Namun, ada sedikit kekurangan, yaitu voice-over karakter masih menggunakan rekaman lama, yang terasa kurang sesuai dengan peningkatan grafis yang telah diperbarui.
Virtua Fighter 5 R.E.V.O. adalah bukti bahwa SEGA masih berkomitmen terhadap franchise game fighting ikonik ini. Dengan gameplay teknikal yang tetap dipertahankan, grafis yang ditingkatkan, dan berbagai mode baru, game ini menawarkan pengalaman bertarung yang segar bagi pemain baru maupun veteran.
Kelebihan: ✅ Gameplay teknikal yang seru dan menantang
✅ Peningkatan grafis yang signifikan
✅ Berbagai mode permainan yang variatif
✅ Kembalinya karakter klasik dengan gaya bertarung unik
Kekurangan: ❌ Voice-over masih menggunakan rekaman lama
❌ Kustomisasi karakter terbatas di DLC
Bagi kamu yang mencari game fighting yang lebih strategis dibandingkan button-mashing, Virtua Fighter 5 R.E.V.O. adalah pilihan yang tepat. Game ini cocok untuk pemain yang ingin tantangan baru, sekaligus menjadi nostalgia bagi penggemar lama.
Belakangan ini, para penggemar Mass Effect dibuat khawatir setelah mendengar kabar kurang menyenangkan tentang kondisi perusahaan Bioware. Masa-masa sulit yang dihadapi oleh pengembang ternama ini memicu spekulasi mengenai masa depan salah satu game yang paling dinanti, Mass Effect 5. Ketegangan semakin meningkat setelah kabar tentang pemangkasan staf yang dilakukan oleh EA, yang menambah kecemasan para gamer bahwa proses pengembangan game ini bisa terhambat.
Namun, kabar terbaru datang dari sang Director Mass Effect 5, Michael Gamble, yang akhirnya memberikan klarifikasi terkait nasib game tersebut. Melalui akun Twitter-nya, Gamble menanggapi kekhawatiran para penggemar dengan menegaskan bahwa Mass Effect 5 masih dalam tahap praproduksi. Pernyataan ini tentunya memberikan sedikit ketenangan bagi para gamer yang telah menunggu kelanjutan dari saga legendaris ini.
Sebelumnya, spekulasi muncul setelah Mark Darrah, seorang konsultan untuk proyek Dragon Age The Veilguard, mengklaim bahwa Mass Effect 5 belum siap untuk memasuki fase produksi. Hal ini tentu saja memicu kekhawatiran lebih lanjut mengenai status proyek ini, apalagi dengan pemangkasan jumlah staf yang terjadi di Bioware. Beberapa gamer mulai meragukan apakah pengembangan game tersebut akan tetap berjalan lancar atau justru terhambat.
Namun, dengan penjelasan langsung dari Michael Gamble, banyak dari para penggemar yang merasa lebih lega. Gamble memastikan bahwa meskipun Bioware sedang mengalami tantangan, mereka masih berkomitmen untuk mengembangkan Mass Effect 5 dan proyek tersebut tetap berada dalam jalur yang tepat untuk masa depan.
Meski demikian, kekhawatiran belum sepenuhnya menghilang. Banyak penggemar yang, meskipun merasa sedikit tenang, masih merasa cemas mengenai masa depan pengembangan game tersebut. Mereka berharap bahwa Bioware dapat mengatasi tantangan ini dan menghasilkan game yang sesuai dengan ekspektasi tinggi para penggemar yang sudah lama menunggu kelanjutan cerita Mass Effect.
Dengan konfirmasi bahwa Mass Effect 5 masih dalam tahap awal pengembangan, banyak yang berharap agar Bioware dapat melewati masa sulit ini dan segera memberikan kabar lebih lanjut yang lebih positif. Para gamer kini menanti dengan penuh harapan agar game ini dapat hadir dengan kualitas terbaik dan sesuai dengan standar tinggi yang telah ditetapkan oleh seri-seri sebelumnya.
Di tengah pesatnya perkembangan teknologi komputer, para penggemar gaming tentu penasaran, bagaimana ya standar spesifikasi PC gaming yang ideal di tahun 2025? Perbedaan signifikan dengan tahun-tahun sebelumnya akan menjadi tantangan baru, dan tentu saja harus disesuaikan dengan kemampuan perangkat keras yang mumpuni. Artikel ini akan membahas apa saja perubahan signifikan dalam spesifikasi PC gaming yang diharapkan di 2025.
Prosesor, Berapa Banyak Core yang Dibutuhkan?
Pada 2025, prosesor dengan jumlah core yang lebih banyak diprediksi akan jadi pilihan utama. Saat ini, banyak prosesor dengan 6 hingga 8 core sudah cukup memadai untuk menjalankan game dan aplikasi berat. Namun, di 2025, kita kemungkinan akan membutuhkan prosesor dengan jumlah core 10 hingga 16 untuk mendukung performa game dan aplikasi yang lebih intens. Penggunaan mouse gaming dengan polling rate 4K hingga 8K juga akan semakin mendesak untuk penggunaan prosesor dengan performa tinggi.
Dukungan Motherboard untuk DDR5 dan PCIe 5.0
Setelah satu dekade sejak DDR4 pertama kali diperkenalkan, DDR5 kini menjadi standar baru yang wajib ada pada motherboard di 2025. Keunggulan DDR5 terletak pada kecepatan transfer data yang lebih tinggi, meskipun peningkatannya tidak terlalu signifikan untuk penggunaan harian. Sementara itu, PCIe 5.0, yang sudah semakin terjangkau, akan memberikan transfer data yang jauh lebih cepat, cocok untuk kebutuhan komputasi dan gaming tingkat lanjut.
RAM: 16GB atau 32GB, Mana yang Ideal?
Di tahun 2025, RAM dengan kapasitas minimal 32GB diperkirakan akan menjadi standar utama bagi pengguna PC gaming. Mengingat semakin banyaknya aplikasi dan game yang memerlukan lebih banyak memori, RAM 8GB sudah tidak lagi cukup. Bahkan, RAM 16GB pun mulai terasa sempit untuk menjalankan berbagai aplikasi sekaligus. Dalam beberapa kasus, RAM 64GB bisa menjadi pilihan yang lebih ideal untuk pengguna yang membutuhkan performa lebih maksimal.
GPU, Kebutuhan untuk Gaming 4K dan Ray Tracing
Tentu saja, GPU akan memainkan peran penting dalam menentukan standar spesifikasi PC gaming di 2025. Penggunaan GPU seperti RTX 4000 series yang mendukung resolusi 4K dan ray tracing akan menjadi pilihan utama bagi mereka yang menginginkan kualitas grafis terbaik. Namun, untuk game dengan refresh rate tinggi atau gaming kompetitif, meskipun iGPU atau GPU lawas masih bisa digunakan, kualitas grafis akan sangat dipengaruhi oleh jenis GPU yang digunakan.
SSD vs HDD: Mengapa SSD Lebih Baik?
Dengan harga SSD yang semakin terjangkau, SSD berkapasitas 1TB akan lebih banyak dipilih dibandingkan HDD berkapasitas besar. SSD menawarkan kecepatan baca/tulis yang jauh lebih cepat, yang tentunya berpengaruh pada waktu loading aplikasi dan game yang semakin efisien.
PSU dan Sistem Pendingin: Apa yang Dibutuhkan untuk Gaming?
Seiring dengan semakin tingginya konsumsi daya oleh prosesor dan GPU, PSU dengan kapasitas besar (di atas 750W) akan menjadi pilihan wajib bagi para gamer, terutama yang menginginkan pengaturan grafis tertinggi. Selain itu, sistem pendingin yang mumpuni juga penting untuk menjaga suhu perangkat tetap stabil. Antara air cooling dan liquid cooling, keduanya memiliki kelebihan masing-masing, namun yang lebih penting adalah memastikan ukuran dan sirkulasi udara dalam casing yang tepat.
Monitor dengan Refresh Rate Tinggi, Apakah Wajib?
Monitor dengan refresh rate tinggi kini semakin terjangkau, dengan banyak pilihan 100-120Hz pada harga yang cukup terjangkau. Untuk gaming kompetitif, monitor dengan refresh rate tinggi menjadi sangat penting agar pengalaman bermain semakin imersif. Oleh karena itu, monitor dengan refresh rate tinggi tidak lagi sekadar pilihan, melainkan kebutuhan.
Dengan semua perubahan ini, 2025 akan menjadi tahun yang menarik bagi dunia gaming. Jika kamu ingin mempersiapkan PC gaming yang siap menghadapi tantangan masa depan, pastikan untuk mempertimbangkan komponen-komponen terbaru ini. Apa pendapatmu tentang standar spesifikasi PC gaming tahun 2025 ini? Yuk, bagikan komentar kamu!
Fallout: New Vegas dikenal sebagai salah satu game dengan narasi terbaik dalam seri Fallout. Kesuksesan ini tidak lepas dari peran John Gonzalez, sosok di balik cerita yang memikat dalam game tersebut. Setelah hampir 15 tahun meninggalkan Obsidian Entertainment untuk bergabung dengan Monolith Productions, kini Gonzalez secara resmi kembali ke studio lamanya.
Kepulangan Gonzalez ke Obsidian tentu menimbulkan spekulasi di kalangan gamer, terutama terkait kemungkinan hadirnya proyek baru atau bahkan kelanjutan dari Fallout: New Vegas. Namun, apakah benar ada game baru yang sedang disiapkan?
Kembalinya Gonzalez ke Obsidian menjadi kabar menggembirakan bagi penggemar Fallout, tetapi peluang untuk melihat Fallout: New Vegas 2 tetap kecil. Pasalnya, lisensi Fallout masih berada di tangan Bethesda, yang kini berada di bawah naungan Microsoft.
Meski demikian, kembalinya seorang penulis senior dengan pengalaman besar dalam dunia Fallout tetap menjadi indikasi menarik mengenai apa yang mungkin sedang dikerjakan oleh Obsidian.
Hingga saat ini, Gonzalez belum memberikan petunjuk mengenai proyek yang akan ia tangani di Obsidian. Studio tersebut saat ini tengah sibuk mengembangkan Avowed dan The Outer Worlds 2, yang dijadwalkan rilis pada tahun 2025.
Meskipun ada kemungkinan bahwa Gonzalez akan terlibat dalam DLC untuk kedua game tersebut, hal ini tampaknya kurang masuk akal mengingat perannya sebagai Lead Writer, yang biasanya menangani proyek berskala besar.
Alternatif lain adalah keterlibatannya dalam proyek game misterius yang dikembangkan oleh Obsidian menggunakan Unity Engine. Game ini dikabarkan telah berada dalam tahap pra-produksi sejak tahun 2023, namun hingga kini belum ada informasi resmi terkait perkembangan proyek tersebut.
Kemungkinan lain adalah bahwa Obsidian tengah menyiapkan proyek baru yang belum diumumkan ke publik. Namun, mengingat skala tim pengembang yang sudah mengerjakan tiga proyek besar sekaligus, kecil kemungkinan mereka akan memulai proyek keempat dalam waktu dekat.
Terlepas dari apa pun proyek yang sedang dikerjakan John Gonzalez, satu hal yang pasti adalah bahwa keterlibatannya akan membawa pengaruh besar bagi masa depan Obsidian. Mengingat rekam jejaknya dalam menulis cerita mendalam dan dunia yang imersif, proyek yang tengah ia kerjakan tentu layak untuk dinantikan.
Namun, dengan belum adanya informasi resmi, para gamer tampaknya harus bersabar lebih lama untuk mengetahui apa yang sebenarnya sedang dipersiapkan oleh Obsidian dan Gonzalez.
Bagaimana menurut kalian? Apakah kalian berharap akan ada sekuel dari Fallout: New Vegas, atau lebih tertarik dengan proyek baru dari Obsidian?
Dalam beberapa tahun terakhir, industri game mobile mengalami lonjakan besar dengan hadirnya berbagai game gacha buatan developer asal China. Game-game ini tidak hanya menawarkan visual memukau, tetapi juga animasi yang sangat detail dan gameplay inovatif. Beberapa judul populer seperti Genshin Impact dari miHoYo, Wuthering Waves dari Kuro Games, hingga Arknights Endfield telah berhasil menarik perhatian para gamer di seluruh dunia.
Namun, kesuksesan ini ternyata menjadi bahan diskusi di kalangan pengembang game asal Jepang. Apa yang sebenarnya mereka perbincangkan?
Seorang pengembang game Jepang dengan nama samaran Alwei baru-baru ini mengungkapkan pendapatnya mengenai keunggulan game China dibandingkan game Jepang. Menurutnya, perbedaan yang mencolok bukan hanya dari segi grafis, tetapi juga pada aspek animasi.
Ia mengaku kagum dengan detail pergerakan karakter, kualitas physics engine, hingga sistem kamera yang diterapkan dalam game-game asal China. Menurutnya, aspek animasi yang mereka hadirkan terlihat jauh lebih unggul dibandingkan dengan game buatan Jepang.
Alwei juga mengungkapkan beberapa kendala yang menyebabkan pengembang Jepang kesulitan untuk bersaing dengan industri game China. Salah satu faktor utamanya adalah keterbatasan tenaga kerja, terutama dalam mencari animator berbakat.
Ia menjelaskan bahwa animator berkualitas saat ini menjadi profesi yang sangat langka dan banyak dicari, tidak hanya dalam industri game tetapi juga di berbagai sektor lain, seperti film dan iklan. Akibatnya, banyak studio game Jepang yang kesulitan mendapatkan animator yang cukup untuk meningkatkan kualitas produksi mereka.
Selain itu, faktor biaya produksi juga menjadi masalah besar. Demi menekan anggaran, banyak pengembang Jepang terpaksa menggunakan teknik animasi berbasis Generic Motion dan Motion Capture, yang dinilai kurang fleksibel dibandingkan dengan animasi yang dibuat secara manual oleh animator profesional.
Pandangan senada juga disampaikan oleh seorang animator Jepang dengan akun Twitter @otakara0122. Menurutnya, salah satu alasan utama mengapa game China terlihat lebih unggul adalah karena mereka memiliki anggaran yang jauh lebih besar dibandingkan dengan game buatan Jepang.
Hal ini diperkuat oleh pernyataan seorang ilustrator Jepang bernama Shiba_29, yang pernah bekerja di industri game China. Ia menyebut bahwa studio game China mampu mengalokasikan dana dan sumber daya manusia hingga 10 kali lipat lebih besar dibandingkan dengan pengembang Jepang. Skala investasi ini bahkan dinilai hampir mustahil dilakukan oleh perusahaan Jepang dengan sistem kerja saat ini.
Menurutnya, lingkungan kerja di China juga lebih fleksibel dalam menerima ide-ide inovatif. Berbeda dengan Jepang, di mana ide-ide baru sering kali sulit diterima atau bahkan ditolak karena berbagai pertimbangan konservatif.
Dengan dominasi game-game China yang terus berkembang, pertanyaan besar yang muncul adalah apakah industri game Jepang mampu mengejar ketertinggalan ini? Jika developer Jepang tidak segera beradaptasi dengan tren dan teknologi baru, bukan tidak mungkin mereka akan semakin kehilangan pangsa pasar di industri game mobile.
Bagaimana menurut kalian? Apakah game Jepang masih bisa bersaing dengan dominasi game mobile gacha dari China?
Tekken adalah salah satu seri game pertarungan yang telah bertahan lama dan terus berkembang di industri game. Dikembangkan oleh Bandai Namco Entertainment, franchise ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 dan sejak itu menjadi salah satu game fighting paling populer. Dengan mekanisme pertarungan yang mendalam serta karakter-karakter ikonik, Tekken berhasil menarik perhatian pemain dari berbagai generasi. Setiap rilis baru selalu membawa inovasi dalam gameplay, grafik yang lebih realistis, serta alur cerita yang semakin kompleks.
Keunikan Tekken juga terletak pada latar belakang setiap karakternya yang memiliki cerita mendalam, memberikan pengalaman bermain yang lebih emosional bagi para pemain. Selain mode pertarungan klasik, Tekken juga menawarkan berbagai fitur menarik seperti mode cerita dan pertarungan online yang kompetitif, menjadikannya sebagai salah satu game fighting terbaik sepanjang masa.
Game terbaru dalam seri ini, Tekken 8, resmi diluncurkan pada 26 Januari 2024 untuk platform PC (melalui Steam), PlayStation 5, dan Xbox Series X/S. Sejak dirilis, game ini langsung mencatatkan pencapaian luar biasa dengan penjualan mencapai lebih dari dua juta kopi hanya dalam satu bulan pertama setelah peluncuran. Bandai Namco sendiri mengonfirmasi bahwa angka ini jauh melampaui penjualan Tekken 7 dalam periode yang sama.
Bahkan, pada hari pertama perilisannya saja, Tekken 8 berhasil terjual satu juta unit. Keberhasilan ini membuktikan bahwa franchise Tekken masih memiliki daya tarik besar di kalangan gamer, baik pemain lama maupun pendatang baru.
Sementara itu, Tekken 7 masih menjadi game dengan total penjualan tertinggi dalam sejarah seri ini, dengan lebih dari 11,8 juta kopi yang telah terjual di seluruh dunia. Dengan awal yang sangat kuat, Tekken 8 berpotensi mendekati atau bahkan melampaui rekor tersebut.
Meskipun mendapatkan sambutan yang luar biasa, Tekken 8 juga menuai kritik, terutama terkait dengan implementasi mikrotransaksi dalam game. Seperti banyak game modern lainnya, Tekken 8 memperkenalkan sistem transaksi dalam game yang memungkinkan pemain membeli berbagai item kosmetik dan kostum karakter menggunakan uang asli.
Reaksi komunitas terhadap fitur ini cukup beragam. Banyak penggemar menyuarakan keberatan mereka, menganggap bahwa mikrotransaksi dalam game premium seperti Tekken 8 kurang etis. Item yang dijual dalam toko virtual game ini sering kali terbatas dalam waktu tertentu, sehingga memicu tekanan bagi pemain untuk segera membelinya sebelum hilang dari peredaran.
Katsuhiro Harada, selaku pengembang utama Tekken 8, menjelaskan bahwa keputusan untuk memasukkan mikrotransaksi dalam game ini didasarkan pada meningkatnya biaya pengembangan. Ia juga menyatakan bahwa tren ini telah menjadi standar dalam industri game, terutama untuk game AAA.
Dalam sebuah sesi Tekken Talk Live, Yasuda Esports, produser dari game ini, mengklarifikasi bahwa sistem mikrotransaksi di Tekken 8 lebih berfokus pada memberikan konten tambahan yang menyegarkan daripada menjadi sumber utama pendapatan. Ia mengakui bahwa istilah “mikrotransaksi” sering kali memiliki konotasi negatif, namun menegaskan bahwa tujuannya adalah untuk memberikan pengalaman bermain yang lebih dinamis dan menarik.
Tekken 8 melanjutkan alur cerita panjang yang telah menjadi ciri khas franchise ini, terutama mengenai konflik dalam garis keturunan keluarga Mishima. Cerita utama dalam game ini berfokus pada pertarungan antara Jin Kazama dan ayahnya, Kazuya Mishima, dalam pertempuran yang berdampak besar bagi dunia.
Setelah mengalahkan Heihachi Mishima, Kazuya semakin berambisi untuk menguasai dunia dengan menggunakan kekuatan G Corporation. Konflik ini membawa Jin Kazama dalam misi besar untuk menghentikan ayahnya, dengan menghadapi berbagai tantangan dan sekutu yang turut terlibat dalam pertarungan epik ini.
Mode cerita utama, The Dark Awakens, menyajikan pengalaman sinematik yang mendalam. Pemain akan mengendalikan Jin Kazama dalam perjuangannya melawan pasukan Kazuya. Selama perjalanan ini, pemain akan menyaksikan perkembangan karakter Jin, pertempuran dramatis, serta berbagai momen emosional yang menjadi ciri khas dari kisah Tekken.
Selain bertarung dengan Kazuya, Jin juga akan bertemu kembali dengan ibunya yang telah lama menghilang, yang menjadi salah satu elemen kunci dalam cerita kali ini. Konflik yang terjadi tidak hanya sebatas pertarungan fisik, tetapi juga konflik internal yang harus dihadapi Jin untuk mengendalikan kekuatan jahat dalam dirinya.
Tekken 8 telah membuktikan dirinya sebagai salah satu game pertarungan terbaik di tahun ini, dengan angka penjualan yang mengesankan dan peningkatan signifikan dalam hal grafis serta gameplay.
Namun, keputusan untuk memasukkan mikrotransaksi tetap menjadi perdebatan di kalangan penggemar. Meski demikian, dengan cerita yang mendalam dan mode permainan yang semakin menarik, Tekken 8 tetap berhasil mempertahankan statusnya sebagai salah satu franchise game fighting paling ikonik di dunia.